Selasa, 26 April 2016

Lagu dan Kegelisahan

Setelah mendengar lagu indah berjudul “Ku Ingin Kau Tahu”-nya Overtunes, agak timpang sih kalau sekarang gue malah dengerin lagu “Mungkin”-nya Overtunes juga. FYI, lagu-lagu itu dipakai untuk soundtrack film Ngenest yang belum kesampean gue tonton. Nonton bareng, yuk! *lah *kode

Gue……….. seneng banget denger lagu “Ku Ingin Kau Tahu”. Serasa dinyanyiin. Serasa disirami bibit-bibit untuk tumbuh. Serasa sembuh. Serasa punya harapan lagi. Duh, gue pengen nangis ngetiknya. Hahaha :’D

LEBAY GUE!!! *netes

Bagian lirik yang paling gue suka:
Oh, senyummu seperti pelangi yang indahkan hari
Dan hatiku menginginkanmu lebih dari yang kau tahu
Ku ingin kau…. Ku ingin kau tahu.

Gue kayak anak alay, ya, nulis kayak begini?
Liriknya juga biasa aja kan, ya? Udah biasa ada di lirik-lirik lagu pada umumnya. Mainstream.
Tapi rasa yang gue tanggung saat ini…….. nggak biasa.
Biasanya, gue lebih suka menulis kata-kata konotasi untuk menggambarkan ini. Tapi, sungguh kali ini gue nggak bisa menulis itu.

Kemudian, beberapa saat lalu gue membaca suatu pernyataan. Gue tau itu pernyataan yang menyakitkan, tapi gue udah janji nggak boleh sakit (sama diri gue sendiri). Tapi, ternyata gue nggak bisa bohong (sama diri gue sendiri), dan selalu begitu.

Gue nggak akan sebutin pernyataan apa, yang pasti bukan buat gue, haha.

Maka, gue langsung mendengar lagu “Mungkinkah”.

Ya, pas banget.

Apalagi pas di sini:
kita sempurna, mungkin sebaliknya
mungkin kita takkan pernah menyesal
kita bisa sedih, mungkin bahagia
mungkin kita satu selama-lamanya
but maybe we should try

Ya Allah :’)


Ya, yang bisa gue lakukan sekarang hanyalah: MENCOBA.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar