Kamis, 01 Januari 2015

Kembang Api #1Day1Dream

Bismillahirrahmaanirrahim!
Hallo, guys! Kali ini gue bakal jadi blogger sesungguhnya. Kenapa? Gue sudah memilih siapa yang memang gue sayangi selama ini #ehsalahfokus. Haha. Gue sudah memilih gue akan jadi siapa dan mencari nafkah di mana, guys! :D

Sebagai project awal sebagai “blogger beneran”, gue bakal ikut project dari Komunitas Blogger Kancut Keblenger. Project ini namanya “#1Day1Dream”, jadi gue Insya Allah bakal ngeposting 1 bulan penuh tentang impian-impian gue, 1 hari gue posting 1 impian.

Untuk postingan #1Day1Dream hari pertama ini, gue mau cerita tentang impian kecil gue. Siap-siaaaaap!
Duar! Duaaaar! Duaaaaar!
kembangapi1
Yaks, melihat kembang api di langit yang luas pada suatu malam adalah impian gue. Whahaha.
Gue pengen banget ke tempat yang langitnya keliatan luas, misalnya laut, atau taman, atau arena bermain (example: Dufan), atau jalan tol sepi (ini ngasal), buat ngeliat kembang api menari-nari di langit malam.
Itu menurut gue keren aja. Ya gitu aja, sih. Haha.

Nggak deng… Jadi gini…
Pada suatu hari, gue tiba-tiba mengagumi benda langit yang bersinar di gelapnya malam. Nama benda langit itu Bulan dan Bintang. Semenjak itu, mata gue selalu berbinar setiap saat melihat benda yang bersinar atau berkelip di angkasa malam. Kalau Bulan dan Bintang itu, kan, benda angkasa yang nggak bisa manusia atur, nah, bagi gue kembang api adalah “benda langit” yang bisa diatur dan dirancang kemunculannya sama manusia. Makanya gue eksaitid banget ngeliat kembang api. Biasa aja, sih, sebenernya, tapi gue ngeliat kembang api, tuh nggak cuma pake mata, tapi pake hati, duh elah!

Kembang Api Tahun Baru 2015
Gue main handphone, di Path, Instagram, BBM, banyak yang posting kembang api yang gue banggakan itu. Tapi sesungguhnya gue sama sekali nggak ngeliat kembang api secara live…….semalam! Haha.
Why? Soalnya gue nggak mau kayak tahun-tahun kemaren, ah, mainstream banget! Gue berdiri deket pager rumah gue, ngeliatin kembang api bertebaran (gue nggak tahu juga siapa yang pasang), sendirian, senyum-senyum sendiri, menadahkan tangan di atas pager dan menopang dagu, hahaha, oke  ini keliatan jonesnya banget -_- skip aja lah~

Gue semalem nggak keluar rumah sama sekali, malah nyelesein rekaman sebagai bayaran utang akhir tahun (yang nggak ngerti, anggap aja satu kalimat sebelum ini nggak ada)

Oh, ya, sebenernya, gue udah diajak sama temen-temen gue ke acara tahun baru yang sangat memungkinkan untuk gue bisa ngeliat kembang api:
Temen SMP alias temen pramuka Naga Sakura, ngajak bakar-bakar di Depok, tempatnya Diah Retno Yuniarni bernaung (anak UI, tjuy!)
Anesya Erin Pradani, sahabat kerja gue yang ngajak ke Harapan Indah 2, biar nggak keliatan jomblo, katanya
Kak Metta, teman kerja yang bikin sosis bakar dan makanan lain yang super duper banyak banget (dikirimin foto lewat grup WA)
Dessy Indah Kurniawati, sahabat kuliah gue yang ngajak liputan (kerja tetep), bayangan gue, sih, ke Summarecon Mal Bekasi

Tapi…………..
Entah, gue…… cuma mau merenung dan berdo’a aja di rumah. Anti mainstream, kan, gue?! Whahaha :DDD

Wait, gue baru nyebutin unsur What, When, Why, dan Where (unsur menulis tetep).
Jeng jeng! Gue bakal sebutin unsur berikutnya!

How
Gue mau pake gaun cantik, terus duduk di bangku taman, depan tamannya itu danau yang menenangkan gitu, tapi di seberang danaunya ada gedung pencakar langit yang berderet kayak light stick, daaaan kembang api mengisi langit dengan percikan cahaya yang warna-warni, nah, itu gambaran latar tempat yang gue impikan buat liat kembang api. Hahahahaha.
Kayak gini:
kembangapi3
kembangapi2
Who
Harus ada unsur Who, apa? Hahaha. Oke, oke. Gue mau liat kembang api bareng Herjunot Ali, atau Fedi Nuril, atau seenggaknya….. kamu, deh ><. Wkwk.
Sama siapa aja, gue udah bahagia banget, Sob! Sama Mama, atau sama sahabat gue 5 serangkai (Tata, Nisa, Dinda, Ani), atau sama temen SD, SMP, SMK, kuliah, atau sama keluarga gue yang jauh di sana, gue udah bersyukur banget, beneran, yang penting lihat kembang apiiiiii \o/.
By the way, tengah malam pergantian tahun ini udah lewat, sih. Enggak, gue bukannya telat nulis ini, bukan. Emang sengaja aja gue nulisnya baru sekarang, supaya yang baca impian kecil gue ini bisa lebih kreatif ngasih kejutan buat gue, hahaha #guepedebanget.
Oke, ini baru 1 impian kecil gue. Selanjutnya gue akan posting impian-impian kecil gue yang lain.
Oh, ya, kenapa tulisan gue mengusung tema “impian kecil”? Kenapa nggak sekalian aja impian besar?
 
“Karena impian kecil serupa dengan cinta yang tidak berlebihan, sederhana.”

Tidak ada komentar :

Posting Komentar