Minggu, 02 November 2014

Apalah Arti Menunggu?

Ini bukan soal judul lagunya Raisa, soalnya sekarang yang lagi booming judulnya LDR (apa, sih!).
Ini soal arti dari kata “menunggu”, tapi nggak pakai KBBI.
Jadi, gini…
Kata orang, pekerjaan yang paling membosankan adalah menunggu.

Life-is-to-short-2014-quote
Kata gambar di atas, “Life is too short to wait” yang punya makna kalau hidup itu terlalu singkat, jadi sangat sayang kalau digunain buat menunggu.

Wait, wait!
Coba, deh, dipikir dan ditelaah lagi! Kenapa? Mungkin ada yang nggak sesuai sama teori-teori yang gue sebutkan di atas.

Sebelumnya, coba inget-inget dulu apa saja, sih, yang masuk kategori “menunggu”?
Menunggu mie instan matang dan siap buat disantap
Menunggu cairan tipe-x mengering di kertas
Menunggu kereta atau bus dateng untuk mengantar kita ke tempat tujuan
Menunggu seseorang di sebuah cafe atas janji yang sudah disepakati sebelumnya
Menunggu film favorit (yang masih “coming soon”) tayang di bioskop
Menunggu mantan mau maafin kesalahan dan balikan *eh
Menunggu gebetan putus dari pacarnya *eh
Oke, segitu saja.

Dari contoh-contoh itu, ada yang sadar nggak, kalau menunggu adalah suatu tindakan/action?
Yap, menunggu itu bukan cuma berdiam diri. Menunggu adalah sebuah tindakan nyata yang kita sadari. Menunggu itu bukan membuang waktu, menunggu itu bagian dari proses atau usaha mencapai sesuatu.

Waktu kita mau makan mie instan, kita meracik mie tersebut sesuai petunjuk, lalu kita masih harus nungguin mie itu matang. Walaupun lamanya nggak lama-lama-banget, tapi tetep saja menunggu itu adalah proses supaya mie itu benar-benar matang dan bisa dimakan.

Waktu kita pakai tipe-x buat menghapus tinta pulpen di kertas, jelas harus menunggu cairannya mengering , kan? Supaya setelah itu bisa menimpanya dengan tulisan (tinta pulpen) yang baru. Kalau kita nggak nunggu? Ya, siap-siap saja pulpennya bakal nggak nyata karena terkena cairan tipe-x yang belum kering, atau cairan tipe-x yang nggak rata keringnya di kertas, membuat nggak rapi untuk ditimpa tulisan baru.

Waktu nunggu kereta atau bus, seseorang, film “coming soon”, juga merupakan usaha atau proses yang nggak bisa dipungkiri. Soalnya, kalau kita nggak merelakan diri untuk menunggu, kita malah nggak dapat apa-apa, kan?
;)
Jadi, tenang, Guys, kalau kalian harus banget melakukan suatu tindakan bernama “menunggu”. Karena setelah gue telaah, menunggu bukan sesuatu yang sia-sia, itu bagian dari proses. Cuma sayangnya, nggak sedikit orang yang nggak sabaran, banyak orang yang maunya apa-apa cepet. Sebenarnya ada cara yang lebih tepat supaya “menunggu” itu jadi nggak terasa.

Misalnya, pas lagi nunggu kereta atau bus, bisa dimanfaatin buat mainan games di handphone, atau baca novel, atau teleponan sama pacar, haha. Pas lagi masak mie instan, nonton tv dulu sebentar, tapi jangan kelamaan, bisa-bisa mie-nya bonyok, haha. Pas lagi…..ah, kalian sendiri juga tahu lah!

Tapi, ada catatan, nih! Menunggu itu juga harus rasional dan realistis. Kalau menunggu mie instan matang, ya, jelas, mie-nya memang sedang dimasak di panci yang berisi air dan dipanaskan di atas kompor. Kalian menunggu sesuatu yang nggak sia-sia.

Kalau menunggu mantan balik lagi ke kita? Hmmm. Coba pikir lagi, deh! Kita lagi nunggu seseorang yang juga nunggu kita nggak? :p Kalau dianya udah nggak mikirin kita, udah nggak peduli sama kita, apalagi dia udah punya pacar baru, lebih baik menunggunya disudahi saja, supaya tidak ada yang sia-sia.

Tapi kalau memang masih mau balikan, usaha yang bisa dilakukan bukan menunggu, tapi bertindak lain. Bertindak apa? Ya, itu, sih, kalian yang tahu, karena kalian yang ngejalanin, yang tahu titik masalahnya, yang tahu apa yang harus diperbaiki. Jadi, bertindaklah dengan cara lain, karena menunggu bukan cara yang tepat.
Ya, sekali lagi, menunggu itu bagian dari proses, jadi harus ditempatkan di tempat yang tepat. Ada yang harus ada menunggu-nya, yang juga yang enggak. Karena menunggu itu sebenarnya menyempurnakan pencapaian. Sebab kalau kita sering gegabah dan terlalu terburu-buru mengambil keputusan, bisa jadi kita salah pencapaian.

Menunggulah jika itu cara terbaik mencapai yang terbaik.
Bahkan, “Hidup terlalu singkat untuk menunggu” itu kurang tepat. Kenapa? Pertama, hidup di dunia itu memang benar-benar singkat. Kedua, kita semua memang sedang menunggu, menunggu giliran meninggalkan kehidupan dunia yang singkat ini.
Sekian.

Saya menunggu komentar kalian! :p

Tidak ada komentar :

Posting Komentar